Suasana goa Seplawan mencerminkan tempat suci berwujud seperti bunga padma yang memenuhi persyaratan filsafat “navasanga”. Filsafat “navasanga” merupakan penggambaran setiap penjuru mata angin dalam kekuasaan dewata dan erat hubungannya dengan bunga padma. Bunga padma melambangkan kesucian yang selalu mempunyai delapan helai daun bunga dan mengelilingi pusatnya.
Lubang goa Seplawan dan candi Ganda Arum terletak ditengah- tengah bukit kecil, sehingga ketika turun hujan air dapat masuk kedalam lubang goa. Dengan demikian peristiwa dan keadaan alam disekitar goa Seplawan sangat memenuhi syarat filsafat agama Siwa- Lingga.
Tanggal 28 Agustus 1979 di dalam goa Seplawan, desa Donorejo, kecamatan Kaligesing para penduduk menemukan “kendaga” yang terbuat dari perunggu dan juga menemukan beberapa benda semacam hiasan yang terbuat dari perak dan kereweng lokal. Dalam kendaga tersebut ditemukan sepasang arca emas yang terbuat dari logam mulia 22 karat. Arca pria tingginya 16 cm sedangkan arca wanita 15 cm, sepasang arca ini bergandengan tangan dan terletak di atas “padmasana” yang terbuat dari emas. Arca ini ditemukan di atas sandaran segiempat yang terbuat dari perak 900, berat emasnya 900 gram dan berat keseluruhannya 1,75 kg. Kedua arca ini dilindungi “chatra” atau payung dan disekitar kepala dihiasi pancaran yang melambangkan kesucian. Berdasarkan penelitian Drs. Soekatno TW, sepasang arca emas ini dinamakan dewa- dewi dengan pakaian seperti raja dan permaisuri. Posisis arca “Samabhangga”atau berdiri, dengan tangan kanan arca pria terjulur kedepan tengadah keatas sedangkan tangan kirinya memegang telapak tangan arca wanita dan tangan kiri arca wanita dilipat melintang ke depan perut serta telapak tangan menghadap ke atas memegang benda bulat semacam permata. Wajahnya bulat telur, mata setengah tertutup, wajah agak tertunduk santai, hidung sedang, telinga memanjang ke bawah dengan “kundala” atau anting- anting yang berat. Di sela- sela mahkota tampak “jathamahkutha” atau garis- garis rambut. Sepasang arca ini memakai kain panjang bermotif bunga ceplok terletak diantara garis- garis sejajar seperti kain batik kain diikatkan dan ditutup dengan simpul ikatan dibagian belakang dengan ceplok bunga padma besar sebagai lambang kesucian. Bagian badan dari dada hingga di bawah pusar terbuka dan tidak memakai baju. Perhiasan yang dikenakan menunjukkan kebesaran, seperti gelang, kalung, anting- anting, mahkota, selempang upawita dan hiasan sekitar kepala berupa “prabha” atau pancaran cahaya rangkaian lidah api sebagai lambang kesucian pula. Dibawah arca terdapat kuntum bunga dari emas yang mencuat diduga sebagai lambang kesucian, bentuk arca sendiri diduga khas bagelen karena di India bentuk seperti itu tidak ada.
Senin, 16 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
salam kenal neng.....
BalasHapusngomong2 dah pernah ke goa seplawan blm neh?
kok tulisannya ada yang pakai kata "gua"?????
"goa" atau "gua"?
salam kenal juga,
BalasHapuskbetulan sudah pernah berkunjung ke lokasi, mkasih atas koreksinya.