Selasa, 17 November 2009

Busana Bagelenan

Ada tiga macam busana Bagelenan yaitu:
1. Busana Kasepuhan adalah busana yang biasa dipakai oleh orang tua (sepuh), penutup kepalanya iket atau destar yang dibuat sendiri langsung atau sudah menjadi blankon dengan ujung destar terjuntai (jebehan nglawer). Dalam mengenakan aksesoris diatas mancung, berbentuk medallion, permata. Bagian atas mengenakan beskap dengan kancing di tengah yang disebut atela. Busana Bagelenan Kasepuhan sendiri terdiri dari dua macam yaitu dengan beskap atela landung (panjang) tanpa mengenakan keris dan busana beskap atela dengan mengenakan keris (ada krowakannya).
Bagian bawah mengenakan kain batik panjang dengan wiron di tengah dan seret putih ditampakkan, bagian kaki mengenakan selop atau sepatu pantovel.
2. Busana Bagelenan kaneman adalah busana yang diperuntukkan bagi orang muda, namun dapat juga dipakai oleh orang tua. Dirancang dengan tujuan agar pemakai dapat bergerak cepat dan lincah. Penutup kepala digunakan iket atau destar yang dibuat sendiri langsung atau sudah menjadi blankon dengan ujung destar terjuntai. Dapat mengenakan aksesoris diatas mancung, berbentuk medallion dan permata. Bagian atas adalah beskap dengan kancing ditengah (atela). Ada dua macam yaitu yang landung tanpa mengenakan keris dan yang krowakan dengan mengenakan keris. Bagian bawah mengenakan celana panjang yang ditutupi kain batik separuh dengan wiron berbentuk kadal menek. Bagian kaki sepatu pantovel dan kaos kaki.
3. Busana Bagelenan Keprajuritan yaitu busana yang dipakai oleh pasukan (prajurit) untuk acara ceremonial (upacara) di kabupaten Purworejo, pada hari- hari istimewa dan bila dibutuhkan, yaitu busana Prajuritan Jayengan.
Bagi kaum wanita mengenakan kebaya kartinian, semekan dengan ditutup kebaya, kebaya landing, kebaya dengan kutu baru. Sedangkan bagian bawah mengenakan kain batik panjang berwiron dengan seret ditampakkan. Penutup kaki memakai selop berhak tinggi atau pendek. Kain batik yang digunakan adalah batik Banyuuripan, Grabag dan lain yang khas Purworejo.
Ditulis ulang dari HR Oteng Suherman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar